sejarah kopi arabika
SEJARAH KOPI - Kopi bukan hanya hambatan bagi kantuk dan teman-teman memulai rutinitas. Selain itu, kopi memiliki nilai sejarah, perjalanan, makna yang lebih dalam, dan kedekatan pribadi yang juga dirasakan oleh setiap penonton.

Kemudian, tren kopi dengan kombinasi rasa yang berbeda tersedia. Fenomena ini berjalan seiring dengan meningkatnya popularitas kopi kontemporer dalam ribuan tahun.

JUAL KOPI
HARGA : Rp 35.000

JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATIASIH BEKASI

BACA JUGA : MINUM KOPI MENURUT AHLI

Namun jauh sebelum itu, kopi telah bepergian dan eksis sebagai produk unggulan, termasuk di Indonesia. Kopi Nusantara memiliki cita rasa asli yang tidak dapat dihindari, di antaranya adalah kafe Gayo yang terkenal.

Varietas kopi Arabika dari Dataran Tinggi Gayo tumbuh subur di kabupaten Bener Meriah di Aceh Tengah dan di wilayah Gayo Lues. Kehadiran kopi Gayo juga ada di era kolonial Belanda.

Hal ini diungkapkan oleh Haris Pardede, salah satu aktivis kopi dan pemilik Kopi + Corner. Dia pergi ke beranda Mekah pada tahun 2017 untuk memastikan kopi Aceh diperoleh dari pemasok kopinya.

"Kafe Gayo telah ada sejak zaman Belanda, dan sebenarnya saya bertemu dengan keluarga yang mengelola kafe Gayo dan telah memasuki keturunan keempat," kata Haris Pardede kepada Liputan6.com melalui telepon pada hari Minggu. (2018/11/25).

Haris menambahkan bahwa tidak banyak sumber kopi alami, karena kopi Arabika tumbuh subur di ketinggian lebih dari 1000 m, di daerah tropis seperti Indonesia, Kolombia dan sekitarnya, serta di Afrika Tengah. Faktor topografi adalah salah satu keunggulan kafe Gayo.

"Kopi Gayo juga telah berorientasi ekspor, memiliki kadar air minimal dan sudah terlibat dalam kopi," kata Haris.

Reviews:

Post a Comment

Sejarah Kopi | Sejarah Kopi di Indonesia | Sejarah Kopi Arabika | Kopi menurut para ahli © 2014 - Designed by Templateism, Distributed By Blogger Templates | Templatelib

Contact us

Powered by Blogger.