sejarah penyebaran kopi di indonesia
Sejarah kopi - Indonesia adalah surga bagi kopi. Produksi yang melimpah dan permintaan domestik adalah aset penting bagi para aktor lokal untuk bersaing secara global.

Namun, para pemangku kepentingan kopi lokal ini masih menghadapi tantangan serius. Sekarang, mayoritas petani kopi ditunjuk oleh generasi kedua dari era pendiri perusahaan.

JUAL KOPI
HARGA KOPI : Rp 35.000
JL BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATIASIH BEKASI

Sebut saja kopi merek AAA, yang diproduksi oleh perusahaan bernama NEFO. Bagi mereka yang mengunjungi Jambi dan sekitarnya, banyak yang akan menemukan kopi yang dikemas dengan logo AAA yang terlihat seperti pegunungan.

Atau bagi yang baru saja menemukan kopi khas Jambi, akan segera dikejutkan oleh nama perusahaan penghasil; Nefo. Mirip dengan singkatan dari New Emerging Force (NEFO), organisasi negara bekas kolonial yang diprakarsai oleh Sukarno di era sebelumnya. Pada kenyataannya, tidak ada hubungan antara keduanya.

Hidayat adalah pelopor kopi merek AAA pada tahun 1965. Logo merek AAA telah ditafsirkan sebagai harapan Hidayat untuk ketiga anaknya yang nantinya akan mengembangkan bisnis kopi.

Sebaliknya, Indonesia masih menempati peringkat ke-4 di dunia. Kopi dapat tumbuh subur di Indonesia, yang memiliki iklim tropis. Karena lokasinya yang geografis, dapat mendukung pertumbuhan dan produksi kopi, kopi memiliki sejarah panjang dalam perekonomian Indonesia.

BACA JUGA : SEJARAH KOPI DI INDONESIA

Selain rasa dan aroma yang menarik, kopi juga dapat mengurangi risiko kanker, diabetes, batu empedu dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskular). Selain itu kopi adalah sumber utama kafein.

Namun sejauh ini, penyebaran kopi merek AAA belum meluas. Bagi siapa pun yang menyukai kopi ini, Anda harus melacak ke Sumatra.

Menurut Giyatmi Irianto, pakar teknologi pangan di Universitas Sahid, pasar kopi di Indonesia sangat istimewa, terutama di industri besar. Dia menyimpulkan bahwa persaingan ketat diterapkan pada industri yang berkembang sejak era kolonial.

Dengan fitur-fitur ini, sulit bagi pemain lain untuk bersaing di pasar domestik. Selain itu, konsumen lokal sudah melekat pada merek tertentu.

Giyatmi, menjelaskan keanehan lain, adalah metode bubuk kopi yang dicampur dengan jagung. Metode ini, lanjutnya, adalah umum di semua industri makanan, seperti saus tomat, singkong dan ubi jalar.

"Sebagai pengganti makanan karena alasan ketersediaan dan stabilitas pasokan bahan baku, atau karena persaingan yang ketat di pasar," kata Giyatmi. (MDO)

Reviews:

Post a Comment

Sejarah Kopi | Sejarah Kopi di Indonesia | Sejarah Kopi Arabika | Kopi menurut para ahli © 2014 - Designed by Templateism, Distributed By Blogger Templates | Templatelib

Contact us

Powered by Blogger.